Pilihan Redaksi
By using our website, you agree to the use of our cookies.

Aklamasi, Andre Yuris – Hana Septiana nahkodai AJI Kota Surabaya 2024-2027
(ka-ki) Hana Septiana, Sekerttaris terpilih, Andre Yuris sebagai Ketua AJI Kota Surabaya terpilih untuk periode 2024- 2027 bersama tim dan ketua sidang Konferta AJI SUrabaya 2024. ist
DEMOKRASI

Aklamasi, Andre Yuris – Hana Septiana nahkodai AJI Kota Surabaya 2024-2027 

LENSAINDONESIA.COM: Konferensi Kota (KONFERTA) XI Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Surabaya memutuskan Andre Yuris sebagai Ketua selanjutnya Hana Septiana sebagai Sekretaris AJI Kota Surabaya periode 2024 – 2027 yang berlangsung pada Sabtu (29/06/2024) di Suara Surabaya Centre

Sebelumnya, di periode 2021-2024, Andre menduduki posisi sebagai sekretaris dan Eben Haezer selaku Ketua AJI Kota Surabaya. Sementara itu, Hanna masih bertugas sebagai Koordinator Divisi Gender dan Kelompok Marginal.

Dalam pidatonya, Andre menyampaikan, agenda dan kerja-kerja AJI Surabaya sebagai organisasi profesi jurnalis selalu memperjuangkan Tri Panji AJI yakni Kemerdekaan Pers, Profesionalisme dan Kesejahteraan Jurnalis.

“AJI Surabaya bersama koalisi masyarakat sipil akan memberi perhatian khusus pada rancangan dan regulasi yang berpotensi membungkam kebebasan pers dan demokrasi” tegas Andre.

Ia memaparkan, RUU Penyiaran, RUU Kepolisian dan RUU TNI beberapa diantara rancangan regulasi tersebut jika tidak dikritisi dan dikawal maka akan berpotensi mengancam kebebasan pers. Selain UU Omnibus Law dan UU ITE yang selama ini dipergunakan untuk mengkriminalisasi jurnalis.

“Terkait profesionalisme dan kesejahteraan jurnalis, AJI Surabaya akan memetakan dan mengadvokasi terkait upah layak dan jaminan perlindungan dasar bagi jurnalis” imbuhnya.

Dari catatan AJI, mayoritas media belum memberikan upah layak sesuai regulasi ketenagakerjaan kepada jurnalis. Juga masih banyak ditemukan perusahaan media yang tidak patuh membayar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan untuk jurnalisnya.

Di waktu yang sama, Hana lebih fokus pada isu perempuan, anak dan kelompok marginal dalam pemberitaan dan industri media.

“Masih banyak jurnalis yang tidak punya perspektif gender dan kelompok marginal dalam pemberitaan” tutur Hana.

Ia menjelaskan, hal itu disebabkan faktor jurnalis tidak memiliki kapasitas cukup terkait isu tersebut. Juga redaktur dan editor yang lalai mengedukasi jurnalisnya.

“AJI Surabaya akan melanjutkan agenda peningkatan kapasitas jurnalis di Surabaya, khususnya dalam tema-tema spesifik terkait gender, perempuan, anak dan kelompok marginal” urai Hana.

Sebagai informasi, Andre saat ini bekerja sebagai jurnalis dan pemeriksa fakta di Tempo.co. Sedangkan Hana bekerja sebagai koresponden Tempo di Surabaya Raya.

Di Konferta XI ini, AJI Surabaya juga menetapkan Eddy Prastyo, Eben Haezer dan Martha Nurfaidah sebagai Majelis Pertimbangan dan Legislasi AJI Surabaya 2024-2027. Serta merekomendasikan tokoh jurnalis dan non jurnalis sebagai Majelis Etik dan Peradilan kepada ketua dan sekretaris terpilih.@Rel-Licom

Related posts